Palangka Raya – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun Anggaran 2024 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Tengah terus mendapatkan pembekalan intensif dalam rangka orientasi dan penguatan kompetensi teknis bidang tugas. Pembekalan kali ini meliputi Dinamika Kelompok terkait Latihan Baris Berbaris, Penguatan Tugas dan Fungsi (Tusi) Pemasyarakatan, serta Kesehatan Pemasyarakatan, Selasa (17/6).
Kegiatan diawali dengan latihan dinamika kelompok yang terintegrasi dengan Latihan Baris Berbaris (LBB). Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kedisiplinan dan kekompakan, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan solidaritas di antara para CPNS.
Selanjutnya, para peserta menerima materi penguatan Tusi Pemasyarakatan dari Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palangka Raya, Theo Adrianus yang memberikan pemahaman mendalam terkait peran Bapas dalam sistem Pemasyarakatan modern, termasuk pendekatan asesmen risiko, pembimbingan klien Pemasyarakatan, serta fungsi integrasi sosial. Theo menekankan pentingnya pendekatan humanis dan reintegrasi sosial dalam menjalankan tugas.
Disusul oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Perempuan Palangka Raya, Hani Anggraeni, yang memaparkan bagaimana pengelolaan Lapas Perempuan dilakukan dengan pendekatan yang responsif gender dan berfokus pada rehabilitasi serta pemberdayaan Warga Binaan.
Tak kalah penting, CPNS juga mendapatkan materi penguatan kesehatan Pemasyarakatan yang disampaikan oleh petugas kesehatan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Kalimantan Tengah. Dalam sesi ini, peserta dibekali dengan pengetahuan dasar tentang kondisi kesehatan Warga Binaan, tata cara penanganan medis dasar di dalam UPT Pemasyarakatan, serta pentingnya menjaga kesehatan diri sebagai bagian dari kesiapan mental dan fisik petugas Pemasyarakatan.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Tengah, I Putu Murdiana menyambut baik dan mengapresiasi seluruh rangkaian pembekalan yang diberikan kepada CPNS formasi tahun 2024.
“Materi yang diberikan bukan hanya sebagai pengetahuan teknis, tetapi juga sebagai fondasi pembentukan karakter dan jati diri para CPNS sebagai petugas Pemasyarakatan yang berintegritas,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kakanwil juga menambahkan bahwa pembekalan dinamika kelompok dan baris berbaris hari ini bukan sekedar formalitas, melainkan fondasi untuk membangun tim yang solid. Begitu pula dengan pemahaman Tusi dari Bapas, Lapas, dan aspek kesehatan Pemasyarakatan yang harus berjalan sinergis.
