Palangka Raya-Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menyelenggarakan kegiatan rutin Khataman Al-Qur’an di Mushola Al-Ikhlas, Kantor Dinas Perkebunan, pada Kamis (28/11/2024). Acara ini menandai pelaksanaan khataman yang ke-24, sekaligus menjadi tonggak dua tahun keberlangsungan tradisi religius ini.
Dimulai pada sore hari, kegiatan diawali dengan prosesi pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga kontrak (Tekon), dan ibu-ibu pengajian di lingkungan Dinas Perkebunan. Suasana khidmat menyelimuti acara, yang dilanjutkan dengan tausiyah agama oleh Ustadz M. Arni.
Dalam ceramahnya, Ustadz Arni mengingatkan pentingnya mendapatkan doa dan ridho dari orang tua sebagai kunci keberhasilan dalam setiap usaha.
“Dengan mendapatkan doa dan ridho orang tua, Insya Allah apa yang kita lakukan akan berhasil,”ucapnya
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, H. Rizky R. Badjuri, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas keberlanjutan kegiatan ini. Ia menyebut bahwa tradisi khataman ini telah memberikan dampak positif bagi seluruh pegawai, baik dalam hal spiritualitas maupun kekompakan.
“Khataman Al-Qur’an ini adalah yang ke-24, menandakan kegiatan ini telah berlangsung selama dua tahun. Setiap bulannya, para pegawai menyumbangkan bacaan Al-Qur’an sebanyak 2 hingga 5 juz sesuai kemampuan masing-masing,” jelas Rizky.
Ia berharap kegiatan rutin ini dapat terus menjadi sarana untuk mempertebal keimanan, ketaqwaan, serta mempererat hubungan antarpegawai.
“Apa pun pangkat dan jabatan kita, yang terpenting adalah doa dan ridho dari orang tua, seperti yang telah disampaikan oleh Ustadz M. Arni,” tambahnya.
Membangun Lingkungan Kerja Religius dan Harmonis
Kegiatan khataman ini tidak hanya menjadi wadah pembinaan spiritual, tetapi juga berfungsi sebagai ajang mempererat tali silaturahmi di lingkungan kerja. Dalam suasana yang penuh keakraban, para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya acara hingga selesai.
Dinas Perkebunan Kalteng berkomitmen untuk terus melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang religius dan harmonis. Melalui kegiatan rutin seperti ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih baik antarpegawai sekaligus membawa keberkahan dalam setiap tugas yang dijalankan.
Tradisi ini merupakan bukti nyata bahwa nilai-nilai spiritual dapat berjalan seiring dengan profesionalitas kerja, memberikan energi positif yang bermanfaat bagi individu maupun organisasi secara keseluruhan.