Palangka Raya-Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti mengatakan, pada Juli 2024 kelompok makanan, minuman, dan tembakau di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,74 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 106,95 pada Juli 2023 menjadi 108,81 pada Juli 2024.
“Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi adalah rokok dan tembakau sebesar 4,80 persen, dan yang terendah adalah subkelompok makanan sebesar 1,30 persen,” ucapnya saat konferensi pers yang digelar di ruang vicon BPS setempat pada 1 Agustus 2024.
Kelompok ini pada Juli 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,66 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaituyaitu, ikan gabus sebesar 0,23 persen, beras sebesar 0,16 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan nila, dan gula pasir sebesar 0,15 persen.
“Ikan patin sebesar 0,09 persen, udang basah dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 0,05 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, biskuit dan ikan saluang sebesar 0,03 persen, wortel, ikan lais, kopi bubuk, ayam hidup, bumbu masak jadi, ikan bawal, susu bubuk, kentang dan minyak goreng sebesar 0,02 persen,”tambahnya.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu, daging ayam ras sebesar 0,51 persen, bawang merah sebesar 0,12 persen, ikan peda dan ikan papuyu sebesar 0,05 persen, telur ayam ras sebesar 0,03 persen.
“Ikan tongkol/ikan ambu-ambu, daun singkong, ikan layang/ikan benggol dan jeruk sebesar 0,02 persen, kangkung, daging sapi, rampela hati ayam, ikan asin sepat, pepaya, ikan bandeng/ikan bolu, dan tahu mentah sebesar 0,01 persen, kelompok ini pada Juli 2024 memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m sebesar 0,75 persen,”lanjutnya.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu, daging ayam ras sebesar 0,40 persen, bawang merah sebesar 0,12 persen, tomat sebesar 0,09 persen, ikan peda sebesar 0,04 persen, ikan saluang sebesar 0,03 persen, bawang putih, kacang panjang, ketimun dan terong sebesar 0,02 persen, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, rampela hati ayam, telur ayam ras, buncis, ikan papuyu, ikan kapar, ikan lais dan daun bawang sebesar 0,01 persen.
“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, yaitu, cabai rawit sebesar 0,04 persen, beras sebesar 0,02 persen; dan susu bubuk, Sigaret Kretek Mesin (SKM), minyak goreng, susu cair kemasan, buah naga, dan ayam hidup sebesar 0,01 persen,”ungkapnya.