Sanco Menyatakan Kekecewaan terhadap Perubahan yang Signifikan dalam Data Perolehan Suara di Situs Pemilu

oleh -116 Dilihat
oleh

PALANGKA RAYA-Salah satu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah dari Dapil I, yakni Christian Sancho mengungkapkan, rasa keprihatinannya terhadap fenomena perubahan yang signifikan dalam data perolehan suara yang terjadi di situs resmi pemilu2024.kpu.go.id.

“Dalam rentang waktu yang singkat, angka suara yang semula tercatat mencapai 1693 suara pada tanggal 19 Februari 2024 sekitar pukul 16.00 WIB, tiba-tiba berubah menjadi hanya 624 suara pada pukul 17.00 WIB sehingga selisih suaranya adalah 1069,”ucapnya Rabu 21 Februari 2024.

Selain itu juga, perubahan sebesar 1000 suara ini, bukan hanya membingungkan, tetapi juga berpotensi merugikan dirinya secara personal dan partainya.

“KPU kemarin menerbitkan punya kita dengan angka 1693 sekian itu, kemudian sorenya berubah lagi jadi 624, terlalu banyak itu selisihnya sampai 1000 lebih hilang, itu yang saya pertanyakan, karena ini nantinya akan menggiring opini yang tidak bagus buat saya sebagai pribadi caleg, karena saya juga banyak pendukung, saya merasa sangat di rugikan,”tambahnya.

Tidak hanya itu, dalam konteks internal partainya, perhitungan suara seharusnya dilakukan secara transparan dan konsisten, namun perubahan yang terjadi di situs KPU menimbulkan keraguan yang signifikan.

“Keberatan tidak hanya terbatas pada dampak pribadi sebagai seorang calon, tetapi juga menyoroti implikasi yang lebih luas terhadap proses demokratisasi dan integritas pemilu, atas hal akan berniat untuk melaporkan masalah ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu), sebagai wadah untuk menegakkan integritas pemilu dan memberikan jaminan terhadap keadilan dalam proses politik,”lanjutnya.

Seharusnya penyajian informasi suara caleg oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus dilakukan dengan cermat dan teliti, karena KPU memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan integritas dan keandalan data yang disajikan kepada publik.

“Masa bisa hilang sampai 1000 lebih dan Saya sangat merasa keberatan dan ini pengaruhnya sangat fatal bagi kami sebagai caleg, selain itu perubahan yang terjadi tidak hanya dapat menimbulkan kebingungan, tetapi juga dapat mengganggu opini publik terhadap proses pemilihan umum secara keseluruhan,”tuturnya.

Terkait hal ini menekankan perlunya KPU melakukan kroscek yang teliti terhadap data yang disajikan, serta menghindari penyajian informasi yang berubah-ubah. Dia berpendapat bahwa kehati-hatian dalam hal ini sangat penting, terutama mengingat bahwa proses perhitungan suara masih terus berlangsung dan kepercayaan publik harus dijaga dengan baik.

“Harapan saya selanjutnya KPU harus melakukan kroscek dan jangan membuat berita yang istilahnya berubah-ubah karena itu nanti akan membuat opini yang tidak baik, KPU harus hati-hati dengan hal yang seperti itu, terutama yang di bidang IT itu juga harus hati-hati karena perhitungan suara sampai saat ini juga masih berjalan,”ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.