PALANGKARAYA, SUARAKALIMANTANMEMBANGUN.COM – SMA 2 Palangka Raya, yang terletak di Jalan KS Tubun sudah dikenal sebagai sekolah menengah yang menjadi salah satu sekolah favorit di Kota Palangka Raya. Tidaklah heran apabila menengok sekolah ini telah mencetak siswa-siswi berprestasi.
Baru berselang beberapa tahun lalu sekolah ini menorehkan prestasi siswa di ajang bergensi dalam World Invention Olimpic di Seoul, Korea. Dalam ajang tersebut, siswi SMA Negeri 2 Palangka Raya: Yazid, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani memperoleh mendali emas dengan inovasi obat penyembuh kanker dari bahan alami kayu Bajakah.
Di peringatan Kemerdekaan RI ke-78 tanggal 17 Agustus 2023 ini, siswi SMA Negeri 2 juga didapuk menjadi anggota Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, yaitu Kachina Ozora.
SMA Negeri 2 juga telah mencetak banyak siswa yang berhasil lolos dalam SNBP (seleksi nasional berbasis prestasi) dan SNBT (seleksi nasional berbasis test) sebagai pintu masuk untuk kuliah di perguruan tinggi negeri.
Seperti halnya Eleazar Josiah Tirtakusuma, yang lulus dari SMA Negeri 2 pada tahun lalu. Sekalipun sempat tertunda setahun, akhirnya dalam pemgumuman seleksi masuk perguruan tinggi pada tanggal 20 Juni 2023 yang lalu dinyatakan diterima di Fakuktas Hukum Universitas Airlangga Surabaya.
Setahun dilalui Josiah tanpa kuliah bukanlah tanpa alasan. Setelah lulus tahun lalu dari SMA 2, Josiah bertekad mengejar menjadi perwira TNI AL dengan mengikuti seleksi taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Sekalipun sudah lolos dan sempat dikirim dari Lanal Banjarmasin ke tes lanjutan di Lantaman XIII Tarakan, ternyata cita-cita Josiah kandas.
Josiah tetap bertekad mengejar keinginannya dengan mengambil waktu setahun mempersiapkan kemudian Kembali mengikuti seleksi taruna AAL pada tahun 2023 ini, tetapi keinginannya sekali lagi kandas.
Menurut Josiah, jarang putra Kalimantan Tengah yang berminat mengabdi di matra laut padahal Kalimantan Tengah sudah memiliki Pangkalan Angkatan Laut tipe D yang sedang dibangun infrastrukturnya, yaitu di Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat. Itu sebabnya Josiah sangat ingin mewakili Kalimantan Tengah menjadi perwira TNI AL. Pada saat seleksi taruna AAL tahun 2023 ini, ada dua putra Kalimantan Tengah yang berminat. Selain Josiah, ada Ilham. Sayangnya, keduanya tidak berhasil lolos ke panitia seleksi pusat.
“Saya sudah berusaha, tapi Tuhan punya kehendak yang lain. Barangkali memang saya harus mulai dari kuliah hukum, sekaligus belajar dan meneladani ayah saya yang sudah membesarkan saya dari profesi hukum. Saya masih ada peluang menjadi perwira TNI AL dengan ikut seleksi Perwira Karir setelah lulus sarjana nanti,” demikian ujar Josiah dengan semangat, yang baru saja dikukuhkan sebagai mahasiswa FH Unair pada Hari Rabu (16/8/23) kemarin. Diketahui ayah Josiah adalah seorang Hakim Ad Hoc Tipikor tingkat banding yang pernah bertugas di Pengadilan Tinggi Palangka Raya.
Semoga prestasi siswa-siswa SMA 2 akan tetap berkilau, bukan saja untuk tingkat provinsi, tetapi bisa tetap berkembang terus di tingkat nasional dan internasional.