PALANGKARAYA, SUARAKALIMANTANMEMBANGUN.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Nuryakin membuka kegiatan Seminar Forum Pemuda Kerukunan Keluarga Bakumpai (FP-KKB) Kalteng yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Putra Kahayan, Palangka Raya pada Sabtu (12/2/2023) Pagi.
Ketua FP-KKB Kalteng, Riko Rahman dalam sambutannya menyampaikan kegiatan seminar ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Milad KKB yang ke-70 Tahun.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan bahasa kita Bakumpai. Harapannya jangan sampai tergerus oleh zaman, sehingga pada pemuda khususnya dapat selalu melestarikannya,” ucap Riko.
Ketua FP-KKB Pusat, Niffari Wafa Firdaus dalam sambutannya menyampaikan pada Tanggal 24 Februari 2022 merupakan hari puncak. Pihaknya juga melaksanakan Pekan Seni dan Budaya dalam waktu dekat, sehingga perlu peran partisipasi dari semua pihak.
“Selain itu kita akan melakukan ziarah ke makam tokoh Bakumpai di Marabahan, serta nantinya ada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta nantinya akan ada Safari di DAS Barito,” ucapnya.
Sementara itu Ketua KKB Kalteng, H. Suriansyah Murhaini menyampaikan terima kasih atas kedatangan Sekda Provinsi Kalteng, H. Nuryakin yang telah hadir dalam acara seminar tersebut.
“Kita harus bangga sebagai warga Bakumpai. Karena organisasi kita ini berdiri sudah lama, dan pada tanggal 22 Februari nanti sudah memasuki usia yang ke- 77 Tahun,” ucapnya.
Lanjutnya Gerakan organisasi ini sudah banyak dikenal dan berkiprah. Oleh karenanya dia berharap dengan partisipasi dari para anggota KKB, harapannya dapat menjadikan organisasi ini semakin maju serta selalu melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang berdampak pada masyarakat.
Dalam sambutannya, sekaligus membuka acara Sekda Provinsi Kalteng H. Nuryakin menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan seminar ini.
“Pada era globalisasi seperti ini, ada potensi budaya dan bahasa Bakumpai digerus oleh zaman. Oleh karenanya budaya dan bahasa Bakumpai, ini harus dilestarikan dan menjadi identitas bagi kita warga Bakumpai.” ucap Sekda Kalteng.
Lanjutnya, sebagai salah satu contoh adalah penggunaan bahasa Bakumpai. Karena dimanapun berada warga Bakumpai dapat berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Sehingga hal itu dapat membangun identitas dan keakraban. Selain itu, harapannya warga Bakumpai juga tahu bagaimana budaya Bakumpai.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Bahasa di Kalteng serta akan membangun komitmen dalam bentuk penandatanganan MoU. Sebagai upaya untuk melestarikan bahasa dan budaya Bakumpai oleh karenanya dia berharap adanya dukungan dan peran dari semua warga Bakumpai. (TO)