PALANGKARAYA, SUARAKALIMANTANMEMBANGUN.COM – Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng H. Rizky R. Badjuri mengatakan, sejauh ini petani kopi di Kalimantan Tengah sendiri tentunya ada, tapi saat ini masalahnya saat masih bingung terkait tempat untuk pemasaran.
“Sebab tidak mungkin, petani sudah berusaha dalam menanam kopi, dan tiba musim panen malah bingung kemana harus menjual hasil kopi tersebut,”ucapnya pada Selasa (24/1/2023).
Karena petani ini harus ada pegangan, jangan sampai mereka menanam kopi, tidak ada tempat lokasi menjualnya dan ini yang saat ini masih diupayakan oleh Dinas Perkebunan sendiri.
“Kalau dikatakan produksi kopi daerah kita disini ada beberapa jenis, baik itu kopi rubusta, ada kopi arabika, cuman masalah yang dihadapi trend pasaran masih bingung untuk kemasannya seperti apa, terus marketnya seperti apa dimana dan sebagainya,”tambahnya.
Tentunya juga berharap, hadirnya Ibu Kota Negara (IKN), dan Kalteng sebagai penyangga IKN, otomatis tanaman yang ada di Kalteng, akan mampu mendongkrak dan dibutuhkan untuk hasilnya sendiri tinggal tunggu saatnya.
“Adapun untuk luas kebun kopi yang ada di Kalteng sendiri ada berjumlah 2.366 Ha dengan penyebaran di 5 kabupaten terluas adalah Kabupaten Kapuas 488,56 Ha, Pulang Pisau 408 Ha, Kotawaringin Barat 293,15 Ha, Kotawaringin Timur 289,61 Ha, dan Murung Raya 273,89 Ha,”lanjutnya.
“Kita berharap, para petani kopi ini, bisa memiliki tempat untuk pemasaran di daerah Kalimantan Tengah, agar saat panen tiba mereka tidak bingung saat.” tutupnya.