Cuaca Ekstrem Landa Kalteng Sepekan, BMKG: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang

oleh -183 Dilihat
oleh
Foto Awan-awan hujan berdasarkan pantauan lewat satelit cuaca

PALANGKA RAYA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Kalimantan Tengah selama sepekan ke depan, terhitung sejak 7 hingga 13 Juli 2025.

Dalam prakiraan cuaca mingguan yang dirilis Senin (7/7/2025), sejumlah wilayah di Kalteng diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang. BMKG mengingatkan agar masyarakat mewaspadai dampak ikutan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

“Potensi pertumbuhan awan hujan cukup tinggi karena adanya konvergensi dan belokan angin di beberapa wilayah, termasuk Kalimantan Tengah,”ucap Prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Chandra Mukti Wijaya dalam keterangannya.

Potensi cuaca ekstrem dibagi dalam dua gelombang. Pada 7–9 Juli, wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain Kotawaringin Barat, Sukamara, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Kapuas, Pulang Pisau, dan Palangka Raya.

“Sementara pada 10–13 Juli, giliran Lamandau, Barito Selatan, dan Barito Timur yang bergabung dalam daftar daerah berisiko tinggi,” tambahnya.

Suhu udara selama sepekan diperkirakan berkisar antara 23°C hingga 32°C dengan kelembapan udara cukup tinggi, mencapai 60–100 persen. Angin dominan bertiup dari Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 5–15 km/jam.

“BMKG juga mencatat adanya potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) yang bisa menimbulkan hujan deras, angin kencang, dan peningkatan tinggi gelombang laut, khususnya di wilayah Pesisir dan Perairan Selatan Kalimantan Tengah,” lanjutnya.

Tinggi gelombang di kawasan tersebut diperkirakan antara 0,5 hingga 1,5 meter. Selain itu BMKG mengimbau masyarakat serta untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

“Kami sarankan agar masyarakat terus memantau perkembangan cuaca dan menghindari aktivitas luar ruang jika kondisi tidak memungkinkan,”ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.