Terima Pembekalan Intensif, CPNS Kanwil Ditjenpas Kalteng Dapatkan Pembekalan Manajemen Mental Hingga Bela Diri

oleh -15 Dilihat
oleh

Palangka Raya – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun Anggaran 2024 di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Tengah kembali mengikuti pembekalan intensif sebagai bagian dari pelatihan dasar petugas Pemasyarakatan, Jumat (20/6).

Pembekalan kali ini, CPNS menerima tiga materi utama. Materi pertama disampaikan oleh Pembimbing Kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palangka Raya, yang membawakan topik “Pembinaan Kesehatan Mental bagi Petugas Pemasyarakatan”. Materi ini bertujuan membekali CPNS dengan pemahaman mengenai pentingnya manajemen stabilitas mental di tengah tekanan tugas di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.

Para CPNS dibimbing untuk memahami gejala stres, cara mengelola emosi, serta pentingnya menjaga keseimbangan psikologis dalam menghadapi dinamika di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Materi kedua berkaitan dengan “Teknik Penggunaan Sarana Pendukung Pengamanan di Lapas/Rutan” yang meliputi penggunaan borgol, semprotan merica, senjata api, pakaian huru hara, handy talkie (HT), gas air mata, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan alat pemindai bahan kimia. Para CPNS diperkenalkan dengan fungsi, prosedur standar operasional, dan cara penggunaan alat-alat tersebut dalam situasi darurat maupun operasional sehari-hari.

Untuk menguatkan kemampuan fisik dan reaksi taktis di lapangan, kegiatan ditutup dengan praktik bela diri praktis yang difokuskan pada teknik pertahanan diri dan teknik pengendalian tahanan. Latihan ini dilakukan secara langsung dan intensif sebagai bentuk pembiasaan terhadap situasi yang menuntut respons cepat dan tepat.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Kalimantan Tengah, I Putu Murdiana, memberikan apresiasi atas terlaksananya pembekalan yang menyentuh tiga aspek penting dalam pembentukan karakter dan kompetensi CPNS Pemasyarakatan, yaitu kesehatan mental, penguasaan sarana pengamanan, dan bela diri.

Menurutnya, ketiga materi ini sangat relevan dengan tantangan tugas Pemasyarakatan yang penuh tekanan, berisiko tinggi, dan memerlukan kesiapan mental serta fisik yang prima.

“Petugas Pemasyarakatan bukan hanya dituntut kuat secara fisik, tetapi juga harus sehat secara mental dan terampil dalam menggunakan sarana pengamanan. Pembekalan ini menjadi bagian dari investasi jangka panjang untuk membentuk SDM yang tangguh, profesional, dan mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” ujar Kakanwil.

Kegiatan ini menjadi bagian integral dari upaya pembentukan petugas pemasyarakatan yang profesional, berintegritas, serta memiliki ketahanan mental dan fisik dalam menjalankan tugas sebagai pelayan negara di bidang Pemasyarakatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.