Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menghidupkan kembali semangat Huma Betang dan Isen Mulang sebagai kekuatan kolektif dalam membangun Kalteng yang lebih maju, berkah, dan sejahtera.
Ajakan tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan Halalbihalal Kebangsaan bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng, Dewan Adat Dayak (DAD), serta perwakilan dari organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, di Aula Jayang Tingang, Senin (14/04/2025).
“Kami mohon doa restu dan dukungan seluruh elemen masyarakat agar bisa menjalankan amanah memimpin Kalimantan Tengah selama lima tahun ke depan. Visi kami adalah mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak khususnya, dan Kalimantan Tengah umumnya, dengan semangat Manggatang Utus serta kearifan lokal dalam bingkai NKRI menuju Kalteng Berkah, Maju, dan Sejahtera menyambut Indonesia Emas 2045,” ucap Gubernur Agustiar.
Ia menekankan pentingnya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan sebagai landasan utama pembangunan. Menurutnya, untuk mewujudkan kemandirian daerah dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah perlu fokus pada ketahanan pangan, hilirisasi industri, dan perluasan lapangan kerja.
“Saya mengajak kita semua bergotong royong dan berkolaborasi. Tidak ada pembangunan tanpa kekompakan. Bersama, kita bisa mewujudkan Kalimantan Tengah yang lebih kuat dan berdaya saing,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Halalbihalal, Vent Christway, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca Idulfitri, namun juga momen strategis memperkuat sinergi antar elemen masyarakat.
“Halalbihalal ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata dari kebersamaan, persatuan, dan kolaborasi antara pemerintah, adat, dan masyarakat lintas agama,” ujarnya.
Kegiatan ini turut mempertegas komitmen seluruh pihak dalam menjaga harmoni sosial serta memperkuat semangat kebangsaan di tengah keberagaman masyarakat Kalimantan Tengah.
