Palangka Raya – Video pembongkaran Gedung Sejarah DPRD Kalimantan Tengah yang tersebar di jagat maya memicu kontroversi, termasuk dari tokoh masyarakat Kalimantan Tengah, Christian Sancho. Sancho melontarkan kritik keras terhadap keputusan pemerintah untuk melanjutkan pembongkaran gedung yang diakui sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) dan merupakan gedung pertama roda pemerintahan di Kalimantan Tengah.
Keputusan pembongkaran gedung ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan tokoh masyarakat. Banyak yang berpendapat bahwa gedung tersebut memiliki nilai sejarah tinggi dan harus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Kalimantan Tengah. Namun, pemerintah daerah berencana membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan tersebut.
Sancho menyatakan bahwa pemimpin saat ini tidak mendengarkan saran dan pendapat dari beberapa tokoh masyarakat Kalimantan Tengah yang mendesak agar pembongkaran dihentikan.
“Pemimpin seharusnya lebih menghargai sejarah dan warisan budaya kita. Gedung ini bukan hanya sekedar bangunan, tetapi simbol dari awal pemerintahan di Kalimantan Tengah,” tegasnya, Sabtu (20/7/2024).
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, telah mengumumkan bahwa pembangunan Ruang Terbuka Hijau di lokasi tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti area rekreasi dan penghijauan kota. Namun, rencana ini masih menuai kontroversi, terutama dari mereka yang menganggap bahwa pelestarian sejarah lebih penting daripada pembangunan fasilitas baru.
Perdebatan mengenai pembongkaran Gedung Sejarah DPRD Kalimantan Tengah ini masih terus berlanjut, dengan berbagai pihak yang berusaha mencari solusi terbaik untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian budaya.