Palangka Raya – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) Januari 2025 sebesar 0,28 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06. Kabupaten Kapuas mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,97 persen dengan IHK 107,81, sementara Kota Palangka Raya justru mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK 105,15.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa inflasi tahunan ini terjadi akibat kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada:
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (5,62%)
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau (2,98%)
Kelompok pendidikan (2,25%)
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,99%)
Kelompok kesehatan (1,91%)
Di sisi lain, terdapat beberapa kelompok yang mengalami penurunan harga, sehingga menekan laju inflasi. Penurunan terbesar terjadi pada:
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (-11,23%)
Kelompok transportasi (-0,31%)
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,06%)
Selain inflasi tahunan, BPS juga mencatat tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) Januari 2025 sebesar -0,54 persen, serta inflasi year-to-date (y-to-d) Januari 2025 sebesar -0,54 persen.
“Tren deflasi di Palangka Raya menunjukkan adanya penurunan harga di beberapa sektor, khususnya perumahan dan transportasi. Namun, kenaikan harga di kelompok makanan dan jasa lainnya tetap memberikan kontribusi pada inflasi di tingkat provinsi,” jelas Agnes Widiastuti.
BPS akan terus memantau perkembangan harga dan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Kalimantan Tengah, guna memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi ekonomi daerah.