SAMPIT – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit melakukan pemeriksaan (Screening) kesehatan untuk mengantisipasi risiko penyebaran penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome) dan TBC (Tuberculosis). 05/07. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara Dinas Kesehatan Kotim melalui Puskesmas Ketapang II dan Lapas Sampit.
Proses pemeriksaan kesehatan itu dilakukan dengan cara skrining pengambilan sampel darah terhadap masing-masing warga binaan yang dilakukan secara langsung oleh tim medis Puskemas Ketapang II dibantu oleh tenaga perawat kesehatan dari klinik Pratama Lapas Sampit.
Kerjasama antara Lapas Sampit dan Puskesmas Ketapang II ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit HIV/AIDS dan TBC di antara Warga Binaan. Screening HIV/AIDS dan TBC merupakan hal yang rutin dilakukan karena hal tersebut penting dalam mendeteksi dini dan memberikan perawatan yang tepat bagi mereka yang terinfeksi.
Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera menyatakan bahwa skrining HIV/AIDS dan TBC dilakukan sebagai upaya untuk deteksi dini penyakit menular. Ada beberapa kelompok yang perlu mendapatkannya, mulai dari orang dengan riwayat kontak langsung dengan penderita dan orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk salah satunya yaitu di dalam Lapas.
“ini merupakan salah satu dari wujud kepedulian kami terhadap kesehatan Warga Binaan. Dalam menjaga lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan aman, kegiatan ini sangat penting. Melalui program skrining ini pula kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan para Warga Binaan,” Tutur Meldy.
Skrining kali ini dilakukan untuk 50 orang warga binaan Lapas Sampit. diharapkan Dengan adanya skrining rutin, bisa mendeteksi kasus-kasus penyakit ini sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat pada warga binaan yang terinfeksi penyakit tersebut.Antisipasi HIV/AIDS Dan TBC Binaan Lapas Sampit Kembali Jalani Skrining
SAMPIT – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit melakukan pemeriksaan (Screening) kesehatan untuk mengantisipasi risiko penyebaran penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome) dan TBC (Tuberculosis). 05/07. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara Dinas Kesehatan Kotim melalui Puskesmas Ketapang II dan Lapas Sampit.
Proses pemeriksaan kesehatan itu dilakukan dengan cara skrining pengambilan sampel darah terhadap masing-masing warga binaan yang dilakukan secara langsung oleh tim medis Puskemas Ketapang II dibantu oleh tenaga perawat kesehatan dari klinik Pratama Lapas Sampit.
Kerjasama antara Lapas Sampit dan Puskesmas Ketapang II ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit HIV/AIDS dan TBC di antara Warga Binaan. Screening HIV/AIDS dan TBC merupakan hal yang rutin dilakukan karena hal tersebut penting dalam mendeteksi dini dan memberikan perawatan yang tepat bagi mereka yang terinfeksi.
Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera menyatakan bahwa skrining HIV/AIDS dan TBC dilakukan sebagai upaya untuk deteksi dini penyakit menular. Ada beberapa kelompok yang perlu mendapatkannya, mulai dari orang dengan riwayat kontak langsung dengan penderita dan orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk salah satunya yaitu di dalam Lapas.
“ini merupakan salah satu dari wujud kepedulian kami terhadap kesehatan Warga Binaan. Dalam menjaga lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan aman, kegiatan ini sangat penting. Melalui program skrining ini pula kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan para Warga Binaan,” Tutur Meldy.
Skrining kali ini dilakukan untuk 50 orang warga binaan Lapas Sampit. diharapkan Dengan adanya skrining rutin, bisa mendeteksi kasus-kasus penyakit ini sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat pada warga binaan yang terinfeksi penyakit tersebut.