Palangka Raya-Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengadakan forum diskusi bertema “Prospek Perkebunan Sawit Pasca UUCK” di Swiss-Bellhotel Danum Palangka Raya pada Senin (5/1/2024).
Sekjen Gapki Pusa Hadi Sugeng mengatakan, bahwa industri kelapa sawit menghadapi tantangan produksi yang datar dan cenderung menurun, salah satu fokus untuk menjaga pasokan ekspor agar tidak menurun, dengan memerlukan terobosan terukur, terutama untuk program peremajaan sawit dan percepatan PSR.
“Tahun 2022 penerimaan devisa dari sawit mencapai 39 miliar dolar atau sekitar 600 triliun, dan angka ini adalah yang tertinggi sepanjang perusahaan kelapa sawit memberi kontribusi kepada negara, dan tahun 2023 ekspor produksi sawit diperkirakan mencapai 33,12 juta ton dengan nilai ekspor 30,7 miliar dolar atau sekitar 476 triliun,”ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, menekankan pentingnya investasi untuk membangun daerah, maka dari dibutuhkan kehadiran para pengusaha, dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha bersama-sama pemerintah, dapat membuka lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, membangun SDM, membangun infrastruktur dan lain-lain.
“Selain itu juga, berharap melalui diskusi ini, solusi bagi permasalahan di perkebunan kelapa sawit di Kalteng dapat ditemukan, perlu semua pihak untuk dapat bersinergi mencari solusi untuk mendukung perkembangan industri kelapa sawit di Kalteng,”tambahnya.
Lebih lanjut Plt. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng, Rizky R Badjuri menambahkan, Jadi untuk kegiatan pada hari ini, merupakan bagian dari tahapan koordinasi terkait konflik-konflik yang ada dilapangan, memang salah satunya untuk menjaga dunia investasi ini, terlebih lagi adanya terkait arahan pimpinan kemarin terhadap pemilu ini bisa berjalan kondusif.
“Terkait agenda acara pada hari ini, bahwa prospek dari undang-undang cipta kerja itu setelahnya seperti apa, yang terpenting itukan mencari solusi sehingga masyarakat bisa mendapatkan haknya dan pihak perusahan masih bisa berinvestasi dengan nyaman di Kalimantan Tengah, dengan begitu tidak ada yang dirugikan,”ungkapnya.