Provinsi Kalteng Alami Inflasi sebesar 0,20 Persen pada bulan Januari

oleh -248 Dilihat
oleh

Palangka Raya-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng mencatat, Januari lalu, Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi sebesar 0,20 persen. Ada empat kota yang dijadikan sebagai acuan, yakni Palangka Raya, Sampit, Kuala Kapuas dan Sukamara.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 4,70 persen dengan IHK sebesar 106,77 dan terendah terjadi di Sampit sebesar 2,61 persen dengan IHK sebesar 104,88. ” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro.

Hal itu disampaikannya dalam siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya pada Selasa (2/1/2024).

Lanjutnya, ada sejumlah peristiwa yang mempengaruhi inflasi di Kalteng pada Januari 2024 lalu, diantaranya event libur Tahun Baru, Festival kota air di Kapuas hingga haul guru sekumpul.

Lalu komoditas yang mengalami kenaikan, diantaranya tomat dan bawang merah di sejumlah daerah, hingga kenaikan harga ikan air tawar dan juga penurunan harga BBM.

Adapun pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalteng sebesar 3,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen.

Selain itu juga dipengaruhi oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen, kelompok transportasi sebesar 1,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,72 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,61 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen,” ujar Eko.

Sementara itu, dalam sambutannya Sekda Provinsi Kalteng H. Nuryakin yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan perekonomian dan pembangunan yang akan dikaitkan dengan inflasi

“Kegiatan ini juga dapat memberikan gambaran kondisi perekonomian di Kalteng, apalagi ini pada awal Tahun 2024,” ucap Sekda.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPS Provinsi Kalteng, dalam rangka untuk menekan angka inflasi. Sehingga dia berharap peran serta dari semua stakeholder terkait, agar nantinya angka inflasi dapat dikendalikan.

Lanjutnya, inflasi erat kaitannya dengan ketersediaan pangan di suatu daerah. Karena menipisnya ketersediaan pangan, akan menyebabkan lonjakan kenaikan harga.

Terlebih lagi saat ini ada dua hari besar, yakni Isra Mi’raj dan juga Puasa Ramadhan dalam beberapa waktu kedepannya. Sehingga, dia menekankan pentingnya keberadaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.