PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan, kegiatan ini merupakan evaluasi bersama dalam rangka menekan angka kemiskinan di Provinsi Kalteng.
“Upaya untuk menekan angka kemiskinan ini kita lakukan setiap saat. Sesuai dengan arahan Presiden diharapkan adanya peran dari stakeholder dan juga harus ada big data agar, dalam pelaksanaan program jelas sehingga tahapan-tahapannya,” ucapnya saat membuka kegiatan Rakor yang dilaksanakan bertempat di Aula Eka Hapakat, Komplek kantor Gubernur Kalteng pada Selasa (28/12/2023).
Selain itu, kolaborasi dari semua pihak khususnya OPD-OPD yang ada di suatu Pemerintahan Daerah. Selain itu, pihaknya juga menekankan bahwa salah satu faktor yang berperan dalam penanggulangan kemiskinan adalah dari sisi pendanaan.
“Pemerintah Daerah agar dapat berkolaborasi dalam menekan angka kemiskinan. Apalagi tantangan kedepannya ini tidak bisa diprediksi, sehingga para stakeholder diharapkan bekerja dengan ekstra, dengan harapan, pada 2024 mendatang angka kemiskinan ini dapat ditekan. Oleh karena itu, para stakeholder terkait dapat berkolaborasi agar program yang akan dijalankan dapat berjalan dengan tepat. Serta yang paling penting adalah program penghapusan kemiskinan agar dapat tepat sasaran,”tambahnya
Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Rizky R Badjuri mengungkapkan, koordinasi dan sinergi dari Pemprov Kalteng dalam menurunkan angka kemiskinan sangat lah penting dilakukan bersama-sama terlebih lagi dari sektor perkebunan untuk menurunkan angka kemiskinan bisa sangat efektif, terutama di daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti Kalimantan Tengah.
Program seperti ini biasanya berfokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi perkebunan, serta membantu petani kecil untuk mendapatkan akses ke pasar dan teknologi. Ini bisa mencakup pelatihan tentang teknik pertanian terbaik, bantuan dalam mendapatkan sertifikasi yang mungkin diperlukan untuk menjual produk mereka, dan bahkan bantuan dalam membentuk koperasi atau organisasi lain yang dapat membantu petani kecil berunding dengan pembeli besar.
Selain itu, program ini juga bisa mencakup upaya untuk memastikan bahwa perkebunan dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang tidak hanya penting untuk kesejahteraan lingkungan, tetapi juga bisa membantu petani mendapatkan harga premium untuk produk mereka.