Rapela Susanti Mahasiswa Universitas Palangka Raya Jurusan FMIPA Program Studi Kimia
PALANGKA RAYA-Air bersih merupakan unsur yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan di bumi, selain sebagai zat yang melimpah, air dapat ditemukan di berbagai tempat, baik di sungai, danau, maupun sumber air bawah tanah.
Namun, tidak semua air dapat dikonsumsi secara langsung oleh manusia dan hewan, air bersih menjadi kunci utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti minum, memasak, dan kebersihan pribadi.
Mahasiswa Universitas Palangka Raya Jurusan FMIPA Program Studi Kimia Rapela Susanti mengatakan, berdasarkan data grafik dari badan statistika (BPS), Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi air bersih terbanyak, yakni 810,7 juta m3.
“Dengan air bersih, manusia dapat mandi, mencuci tangan, membersihkan rumah, dan melakukan kegiatan sanitasi lainnya, air bersih memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan makhluk hidup di Bumi,”ucapnya, Sabtu (18/11/2023).
Terlebih lagi manfaat utama air bersih, sangatlah bermanfaat bagi makhluk hidup, yakni penting untuk kelangsungan hidup, pembentukan dan pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan reproduksi, transportasi nutrisi, media hidup bagi organisme akuatik, fotosintesis, sumber nutrisi, keseimbangan ekosistem, keseimbangan iklim, kehidupan manusia, dan kkowisata dan rekreasi.
“Penting bagi kita untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan aman. Dengan semakin meningkatnya polusi dan perubahan lingkungan, keberpihakan terhadap air bersih menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan dan kesehatan lingkungan,”tambahnya.
Dampak dari pencemaran air bisa sangat merugikan bagi kehidupan manusia, baik melalui penyakit maupun kerusakan ekosistem. Air yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, termasuk penyakit perut, infeksi saluran air, dan penyakit menular lainnya.
“Pencemaran air dapat menyebabkan kematian massal organisme akuatik, termasuk ikan, alga, dan hewan air lainnya. Pengendalian dan penanggulangan pencemaran air bersih melibatkan serangkaian tindakan preventif, pemantauan, regulasi, dan teknologi untuk meminimalkan dampak buruknya,”lanjutnya.
Beberapa strategi yang dapat diadopsi untuk mengatasi pencemaran air bersih yaitu sistem pengolahan air bersih, pembuangan sampah yang bertanggung jawab, pemantauan kualitas air dan partisipasi masyarakat air bersih dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa parameter kualitas yang mencakup sifat fisik, kimia, dan biologisnya.
“Klasifikasi air ini membantu untuk menentukan sejauh mana air tersebut sesuai untuk berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan konsumsi manusia, pertanian, industri, dan ekosistem alam. Berikut adalah beberapa parameter utama yang digunakan dalam klasifikasi air bersih: 1. Sifat Fisik: • Temperatur: Suhu air dapat memengaruhi kelarutan zat kimia dan aktivitas biologis. • Warna: Warna air dapat berasal dari senyawa organik atau partikel padatan terlarut. • Bau dan Rasa: Bau dan rasa air dapat memberikan petunjuk tentang keberadaan kontaminan. 2. Sifat Kimia. • Kadar Oksigen Terlarut (DO): Menunjukkan jumlah oksigen yang larut dalam air, penting untuk kelangsungan hidup organisme akuatik. • pH: Tingkat keasaman atau kebasaan air,”urainya.
Lebih lanjut, Organisme hidup memiliki rentang pH tertentu yang dapat mereka toleransi. • Konsentrasi Zat Tercemar (seperti logam berat, pestisida, dan bahan kimia berbahaya lainnya): Menentukan tingkat pencemaran kimia dalam air. 3. Sifat Biologis. • Kandungan Bakteri dan Mikroba: Kandungan bakteri dapat menjadi indikator kontaminasi organik dan risiko penyakit terkait air. • Kandungan Alga: Kandungan alga dapat memberikan petunjuk tentang tingkat nutrisi dan kesehatan ekosistem akuatik. 4. Ketetapan Lingkungan. • Ketetapan Hukum: Menentukan apakah air memenuhi standar kualitas air yang telah ditetapkan oleh peraturan lingkungan. 5. Tujuan Penggunaan: • Air Minum: Klasifikasi air sesuai dengan standar keamanan dan kesehatan untuk konsumsi manusia. • Air Irigasi: Kualitas air yang cocok untuk digunakan dalam pertanian. • Air Industri: Persyaratan kualitas air untuk keperluan industri.
“Klasifikasi ini membantu dalam mengidentifikasi apakah air tersebut layak digunakan untuk tujuan tertentu dan apakah perlu dilakukan tindakan pengelolaan atau pembersihan untuk menjaga atau meningkatkan kualitas air tersebut,”katanya.
Adopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air sangat penting untuk menjaga air bersih agar tetap sehat dan berkelanjutan. Pemurnian air adalah proses pengolahan air yang bertujuan untuk menghilangkan berbagai kontaminan dan bahan pencemar dari air sehingga air tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti air minum, industri, pertanian, dan lainnya.
“Pemurnian air dapat dilakukan dalam beberapa tingkat atau tahap, tergantung pada tingkat kualitas air yang dibutuhkan. Berikut adalah klasifikasi umum tingkat pemurnian air: 1. Pengendalian Kualitas Air (Water Quality Control) 2. Pemurnian Prasaring (Pretreatment) 3. Pemurnian Air Primer (Primary Treatment) 4. Pemurnian Air Sekunder (Secondary Treatment) 5. Pemurnian Air Tersier (Tertiary Treatment) 6,”urainya.
Desinfeksi di Indonesia, peraturan yang mengatur kriteria mutu air utamanya tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas air, di kelompokan menjadi beberapa tipe yaitu :tipe pertama, air di gunakan sebagai air minum sehari-hari tipe kedua, air di gunakan sebagai tempat sarana budidayaan ikan tawar, peternakan, dan sebagai penyiraman tanaman tipe ketiga, air di gunakan sebagai budidayaan ikan air tawar, peternakan, dan air sebagai tempat hidupnya tanaman tipe empat, air digunakan sebagai tempat hidupnya tanaman atau air sebgaia mengaliri tanaman.
“Artikel ini menggaris bawahi pentingnya air bersih sebagai sumber kehidupan esensial untuk kesehatan manusia, sanitasi, pertanian, dan ekonomi. Artikel membahas klasifikasi air berdasarkan sumber dan kualitasnya, tahap pemurnian air, dan kriteria mutu air bersih. Upaya pelestarian dan pengelolaan air bersih sangat ditekankan untuk menjaga ketersediaan air bersih yang memadai. Dalam konteks Indonesia, peraturan telah ditetapkan, dan kerjasama semua pihak penting untuk memastikan air bersih tetap menjadi aset tak ternilai bagi semua,”ungkapnya.
Penulis : Rapela Susanti Mahasiswa Universitas Palangka Raya Jurusan FMIPA Program Studi Kimia