Hingga September 2022, Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalteng Terendah Kelima Nasional

oleh -123 Dilihat
oleh
Suasana pers rilis berita resmi statistik profil kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk. (TO)

PALANGKARAYA, SUARAKALIMANTANMEMBANGUN.COM – Pada Bulan Maret hingga September 2022, Presentase penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berada pada urutan terendah kelima secara nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Statisti Ahli Madya
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Ambar D. Santoso dalam siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya pada Senin (16/1/2023).

Presentase penduduk miskin di Provinsi Kalteng pada September 2022 adalah sebesar 5,22 persen atau 144,52 ribu orang. Mengalami penurunan sebesar 0,06 persen (0,6 ribu orang) terhadap Bulan Maret 2022 yakni 5,28 persen atau 145,10 ribu orang,” ucap Ambar.

Lanjut Ambar, untuk perubahan presentase yang terjadi dari Maret – September 2022 untuk presentase penduduk miskin di Kalteng, diantaranya pada penduduk miskin di perkotaan turun sebesar 0,08 poin sedangkan untuk penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 0,04 persen.

“Penurunan presentase penduduk miskin di Kalteng sudah lebih baik dari sebagian besar di wilayah yang ada di Indonesia. Karena pada September 2022 ada 25 Provinsi yang mengalami kenaikan presentase penduduk miskin. Sedangkan ada 9 Provinsi yang mengalami penurunan termasuk Provinsi Kalteng.” tutur Ambar.

Sementara itu ada sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Kalteng diantaranya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalteng pada triwulan III 2022 terhadap triwulan III 2021 yang mengalami pertumbuhan 6,74 persen.

Kemudian Tingkat  Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 4,26 persen Pada Agustus 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,26 persen. Terjadi penurunan dibandingkan Agustus 2021 yang sebesar 4,53 persen tetapi naik dibandingkan TPT Februari sebesar 4,20 persen.

Selain itu pada Bulan September 2022 adalah  puncak panen padi. Dimana produksi padi pada bulan September 2022 sebesar 68,12 ribu ton.

Serta selama periode Maret-September 2022, terjadi inflasi sebesar 4,48 persen. Dimana komoditi yang mengalami kenaikan paling tinggi yaitu cabai merah (27,80 persen), ikon kembung (23,84 persen), susu kental manis (17,10 persen), tepung terigu (13,66 persen), telur ayam ras (12,99 persen) dan besar (10,90 persen). (TO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.